Kepegawaian

Clientship , Latin Clientela , di Roma kuno, hubungan antara orang kaya dan berpengaruh (pelindung) dan klien bebas; klien mengakui ketergantungannya pada pelindung dan menerima perlindungan sebagai imbalan. Hubungan semacam ini telah diakui dalam hukum sejak abad ke-5 SM; pada abad ke-1 SM itu telah menjadi turun-temurun. Budak yang dibebaskan secara otomatis menjadi klien dari pemilik sebelumnya. Pelindung mungkin mendukung kliennya di pengadilan atau memberinya makanan sehari-hari, sering kali diubah menjadi uang tunai ( sportula ). Klien diharapkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada pelindungnya, terutama dengan meneleponnya setiap pagi ( salutatio) dan dengan membantunya dalam kehidupan pribadinya dan publik. Pengaruh politik yang dilakukan oleh patron terhadap klien mereka sangat penting dalam pemungutan suara yang dilakukan di majelis umum ( comitia ) di bawah republik. Di pengadilan, tidak ada bukti yang dapat diberikan oleh pelindung atau klien untuk melawan satu sama lain. Di bawah kekaisaran ( yaitu, setelah 27 SM) klien sering dipandang sebagai parasit; karena tugas salutatio mereka kadang-kadang disebut salutatores ("penyambut"), atau togatikarena mereka diharuskan memakai toga saat sudah ketinggalan zaman. Clientage menjadi hubungan sosial terpenting di provinsi Romawi serta di Roma. Perluasan sistem ke negara klien adalah ciri utama dari pertumbuhan dan pemeliharaan kekuasaan Romawi di bawah Julius Caesar dan para kaisar.