Penipuan biaya di muka

Penipuan biaya di muka, jenis penipuan di mana bisnis atau individu diharuskan membayar biaya sebelum menerima saham, layanan, uang, atau produk yang dijanjikan, yang pada akhirnya tidak pernah diberikan. Sasaran penipuan — yang mencakup bisnis dan individu — menerima permintaan (melalui surat, faks, atau email) dari seseorang yang menyamar sebagai perwakilan bisnis atau pejabat pemerintah yang menjanjikan sejumlah besar uang (seringkali dalam puluhan juta dolar) akan disetorkan ke rekening bank target. Untuk memastikan ini, penerima surat tersebut diminta untuk membayar persentase dari jumlah total yang konon akan ditransfer atau ditransfer. Penipuan penipuan biaya di muka berasal dari sejumlah negara dan dapat menggunakan konflik internal atau keadaan lain yang spesifik untuk negara tersebut sebagai alasan di mana dana harus ditransfer ke luar negeri.

Ajakan tersebut akan meminta calon korbannya menanggapi korespondensi, termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan informasi perbankan. Korespondensi selanjutnya akan meminta biaya pemrosesan dari target sebelum uang dapat ditransfer. Biaya ini seringkali mencapai puluhan ribu dolar. Surat tersebut sering kali memberikan petunjuk khusus tentang bagaimana biaya ini harus dibayarkan (biasanya transfer kawat ke rekening bank luar negeri). Setelah biaya pemrosesan disimpan, dana dengan cepat ditarik, dan pelakunya menghilang atau mencoba membujuk lebih banyak uang dari korban. Beberapa skema telah melangkah lebih jauh dengan membuat korban terbang ke suatu negara, di mana mereka diperas untuk mendapatkan lebih banyak uang melalui intimidasi dan kekerasan. Tidak ada dana yang pernah ditransfer ke target.

Dana yang konon disimpan di akun target sering kali digambarkan sebagai uang yang harus dengan cepat dan diam-diam ditransfer ke luar negeri karena sejumlah alasan, seperti perang saudara, penipuan kebangkrutan, rekening bank yang tidak diklaim atau warisan. , atau penggelapan uang dari pemerintah atau bisnis. Terlepas dari klaim spesifiknya, sumber dana seringkali dianggap berasal dari sumber ilegal. Taktik ini digunakan untuk meningkatkan kredibilitas tawaran dan untuk mencegah korban yang menerima tawaran untuk melapor ke polisi, karena mereka sendiri dianggap terlibat dalam tindakan ilegal.

Penipuan uang muka telah ada dalam berbagai bentuk setidaknya sejak abad ke-18, meskipun konsep modern sudah ada sejak tahun 1920-an. Pada 1980-an, penipuan uang muka menjadi sangat erat kaitannya dengan kelompok kriminal yang berbasis di Afrika, khususnya perusahaan kriminal Nigeria. Kadang-kadang disebut penipuan 419, setelah bagian yang relevan dari KUHP Nigeria. Skema penipuan 419 adalah variasi dari penipuan kepercayaan, yang memangsa keserakahan dan kenaifan masyarakat.